Ilmu pengetahuan sosial adalah
sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan
dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena
menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia,
termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk
menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan
meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu. Berbeda
dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik
secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu sosial, dalam mempelajari
aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau
struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu
alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan
metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin
dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan
yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada
beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak
diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan
konsekuensinya.
Banyaknya kritik sistem
pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem
pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan merupakan warisan sistem
pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari politik “balas budi /
etische politick” (oleh Conrad Theodore van Deventer) sistem pendidikan
tersebut bertujuan menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi “tukang” yang
mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, tehnik dan
keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.
Sedangkan tenaga ahli yang
dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja
tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis dan
kemampuan profesional.
A. Kemampuan Personal (kemampuan kepribadian)
Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharaphan memiliki pengetahuan sehingga
menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia,
mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,kenegaraan
(pancasila) serta memiliki pandangan luas serta kepekaan terhadap berbagai
masaah yang dihadapi masyarakat Indonesia.
B. Kemampuan Akademik
Adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis,
menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan
analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan
masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan altematif pemecahannya.
C. Kemampuan Professional
Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga
ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang
profesinya.
Masalah yang dihadapi tidaklah
sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat
dan keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat berupa sosial, politik,
moral dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan
pranata sosial.
Menurut masyarakat, segala
sesuatu yang menyangkut kepentingan umumadalah masalah sosial.
Menurut para ahli, suatu kondisi
yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang
menimbulkan kekacauan.
Masalah sosial muncul sejak
peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup. Dan membuat
masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya.
ISD menyajikan pemahaman mengenai
hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan
kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan
teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan
dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah
yang dibahas akan dikaju menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.
Ilmu sosial dasar terdiri dari 8
(delapan) pokok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang
lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami
adanya :
Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan
pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
1.
Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
2.
Masalah pemuda dan sosialisasi
3.
Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara
4.
Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
5.
Masalah masyarakat perkotaan dan masalah
pedesaan.
6.
Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan
integrasi.
7.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat.
Sosialisasi
Pada Era Perkembangan Teknologi
Manusia dilahirkan di dunia tak
hanya sebagai makhluk Tuhan dan makhluk individu saja, tetapi sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia harus dapat berinteraksi dengan orang
sekitarnya dan lingkungannya. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan
lagi menjadi barang mahal yang tak tersentuh oleh masyarakat. TIK sekarang ini
dapat dimanfaatkan serta dikembangkan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan
hidupnya. Teknologi dijadikan media yang mempermudah manusia dalam segala hal.
Interaksi sosial pun tak jauh dari teknologi. Segala aspek yang berhubungan
dengannya dapat diakses melalui TIK. Banyak hal positif yang dihasilkan dari
teknologi dalam kehidupan sosial dan budaya. Tetapi, banyak juga hal negatif
yang ditimbulkan dari pemnfaatan TIK yang kurang bertanggung jawab.
Kehidupan manusia di era ini
memang tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Hampir seluruh aspek kehidupan
manusia erat kaitannya dengan teknologi. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas
hingga tidur lagi. Semuanya berhubungan dengan teknologi. Teknologi
dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia dalama memenuhi kebutuhan
hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah dan
produktif. Tak hanya itu, dengan teknologi manusia dapat mengefektifkan serta mengefisienkan
waktu, tenaga serta biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, sudah bukan
hal yang tabu lagi jika manusia zaman sekarang menginginkan segalanya serba
instan. Inti dari teknologi adalah media. Semua media yang dapat memudahkan
manusia dalam mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan teknologi.
Ya, itulah makna hal dari
teknologi yang paling penting, media atau produk teknologi. Bagaimana media
tersebut dapat dijalankan atau dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan
pengoperasian yang mudah untuk menghasilkan produk yang sebaik mungkin dan
memerlukan waktu, tenaga dan biaya seminim mungkin. Kemajuan teknologi tidak
akan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa adanya publikasi. Bagaimana
caranya? Caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Teknologi yang satu ini sangat berkaitan dengan mobilitas kehidupan
manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media teknologi informasi dan
komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak
heran jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara
signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat. TIK memegang peranan yang besar
terhadap aktivitas kehidupan manusia. Salah satu aktivitas tersebut adalah
dalam bidang sosial dan budaya. Bidang ini erat kaitannya dengan hubungan
timbal balik manusia dengan lingkungannya, hal sensitif yang dapat mempengaruhi
aspek-aspek lain dalam kehidupan. Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan
dampak yang tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif.
*NOTE : Tugas 1