Mari kembali ke jaman Resident Evil 2 dan 3, di mana Alpha team leader HUNK beserta Umbrella Security Service bersiap untuk mengambil riset T-Virus milik Dr. Birkin dan mengambil G-Virus. Operasi yang cukup sederhana ini ternyata menjadi kacau setelah Dr. Birkin ternyata berubah menjadi BOW, Raccoon City dipenuhi zombie, dan kita sebagai operative Umbrella harus melenyapkan seluruh bukti keterlibatan Umbrella dalam outbreak tersebut.
Welcome to Raccoon City
Demikianlah konsep Resident Evil: Operation Raccoon City, di mana kita bisa bertemu dengan Leon S. Kennedy, Sherry Birkin beserta Claire Redfield dalam sebuah spinoff game yang tidak canon dengan sejarah Resident Evil yang kita kenal.
Kita akan memegang satu di antara enam operative Umbrella: Vector (recon), Beltway (demolition), Bertha (medic), Spectre (marksman), Four Eyes (scientist), serta Lupo (team leader). Operation Raccoon City dimainkan sebagai sebuah team-based shooter, di mana kita akan ditemani oleh 3 karakter lain. Ketiga karakter teman tersebut adalah AI, seperti yang ada di Resident Evil 5.
Four Eyes (scientist)
Tidak seperti Sheva Alomar di Resident Evil 5 bisa kita beri perintah dan biasanya cukup baik dalam mengambil keputusan, para AI di Operation Raccoon City tidak pantas disebut Artificial Intelligence. Dalam sebuah game di mana teamplay sangat penting dan kita tidak bisa mengandalkan gaya Rambo, adanya AI yang baik sudah merupakan kewajiban
Namun teman-teman AI kita malah tidak bisa menjaga diri, misalnya dengan santai melewati laser trip mine, tidak menggunakan first aid spray kalau sudah hampir mati, atau malah berdiri ketika kita sedang dihujani peluru. Padahal begitu situasi aman, mereka langsung melakukan healing. Mereka lebih pantas disebut Artificial Stupidity.
Apalagi ketika kita melawan boss character, terlihat jelas bahwa AI tidak akan bisa membantu kita membunuh boss. AI boss pun menganggap karakter yang kita mainkan sebagai ancaman utama, dan tidak memperdulikan karakter lain. Paling tidak kali ini AI-nya bertindak benar, karena memang hanya kitalah yang bisa membunuh mereka.
Tergigit zombie? Kita akan segera menjadi zombie kalau tidak memakai antiviral spray.
Sebagai sebuah game shooter, kita akan lebih sering kehabisan peluru. Memang, ada banyak ammo box bertebaran, namun berhubung peluru itu cepat sekali habisnya, biasanya kita tidak sadar kalau sedang menembak tanpa peluru karena terlalu banyak zombie dan Spec Ops yang mengganggu. Akhirnya kita harus mengandalkan melee fighting untuk melawan zombie, karena memang harus diakui, hemat peluru dan efisien.
0 Comment:
Post a Comment