Manusia dan kebudayaan merupakan
dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
Dalam pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah
bicarakan bahwa kedua hal
tersebut mempakan dasar bagi pembahasan materi-materi
selanjutnya. Dalam uraian ini kita
akan mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar
tentang manusia dan kebudayaan.
Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih
kuat untuk pembahasan tentang
materi IBD.
A. MANUSIA
Manusia di alam dunia ini
memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai
kumpulan dari partikel-partikel
atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki
oleh manusia (ilmu kimia).
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang
saling terkait satu sama lain
dan mempakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika). manusia
merupakan mahluk biologis
yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi).
Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia mempakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan
atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economiars (ilmu
ekonomi), manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk
yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut
homo-humanus (filsafat), dan
lain sebagainya.
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan
yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa,
wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan
lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,
tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak
tetapi abadi. jika manusia meninggal,
jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan,
dan jiwa tidak mengalami
kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia
sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan mahluk
lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena
manusia dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang
terdapat didalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Adanya nilai baik
dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan,
menilai dan berkehendak
menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Selanjutnya dengan adanya
perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa
(perasaan) dalam diri manusia
itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan
rohani. Perasaan inderawi adalahrangsangan jasmani melalui pancaindra.
tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia
misalnya
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan
dengan pengetahuan. Seseorang
merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu,
sebaliknya tidak senang
atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui
sesuatu.
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan
keindahan. Seseorang merasa
senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah,
sebaliknya timbul perasaan
kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis. yaitu perasaan yang berkenaan dengan
kebaikan. Seseorang merasa senang
apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila
sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga
diri karena ada kelebihan
dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada
dirinya, ia merasa tinggi,
angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada
dirinya ia merasa rendah
diri (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan
kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat. ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila
orang berhasil, ia ikut
senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut
sedih.
6) Perasaan religius. yaitu perasaan yang berkenaan dengan
agama atau kepercayaan.
Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada
Tuhan, yaitu mematuhi
segala perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya.
Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan
perilaku tentang kebaikan
menurut moral.
c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi
faktor-faktor hayati dan
budayawi. Sebagai mahluk hayati. manusia dapat dipelajari
dari segi-segi anatomi, fisiologi
atau faal. biokimia, psikobiologi, patologi, genetika,
biodemograñ. evolusi biologisnya, dan
sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari
dari segi - segi
kemasayarakatan, kekerabatan` psikologi sosial, kesenian,
ekonomi. perkakas, bahasa, dan
sebagainya.
0 Comment:
Post a Comment