Tuesday, 31 March 2015

Manusia Dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
Dalam pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah bicarakan bahwa kedua hal
tersebut mempakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya. Dalam uraian ini kita
akan mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.
Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang
materi IBD.

A. MANUSIA

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel
atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain
dan mempakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika). manusia merupakan mahluk biologis
yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia mempakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economiars (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan
lain sebagainya.

a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
yang utuh.

Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,
tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal,
jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami
kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.

b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk
lainnya.

Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik
dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak
menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya
perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia
itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalahrangsangan jasmani melalui pancaindra. tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia
misalnya

1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang
merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang
atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.

2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa
senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan
kesal apabila tidak indah.

3) Perasaan etis. yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang
apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.

4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan
dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi,
angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah
diri (minder)

5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat. ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut
senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.

6) Perasaan religius. yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi
segala perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya.

Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan
menurut moral.

c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi

Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan
budayawi. Sebagai mahluk hayati. manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi
atau faal. biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemograñ. evolusi biologisnya, dan
sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi - segi
kemasayarakatan, kekerabatan` psikologi sosial, kesenian, ekonomi. perkakas, bahasa, dan

sebagainya.

0 Comment:

Post a Comment