Thursday, 15 December 2011

NASA Akan Kirim Pesawat ke Jupiter

 Banyak hal misterius yang menyelimuti Europa, salah satu bulan milik planet Jupiter. Namun peneliti NASA tampaknya yakin ada samudera air tersembunyi di balik permukaan bulan yang dilapisi es tersebut.

Teori akan adanya samudera air di bawah permukaan Europa tampaknya akan benar-benar dibuktikan pada akhir dekade ini. Sejumlah astronom dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) merancang sebuah misi yang akan menghadirkan pesawat pendarat di Europa pada tahun 2026 mendatang. Pesawat itu akan membawa robot untuk didaratkan di permukaan Europa.

Dikutip dari Engadget, 16 Desember 2011, tujuan misi tersebut untuk mengetahui apakah bebatuan di sana mendukung adanya kehidupan.

Tentu saja misi itu tidak akan mudah. Pasalnya, Jupiter menyelimuti bulannya dengan radiasi yang sangat pekat. Meski begitu, peneliti memperkirakan, mereka bisa mengatasi masalah itu dengan mengirimkan pesawat pendarat ekstra sebagai cadangan dan membuat misi itu berlangsung sesingkat mungkin.

Dalam rencana NASA, robot berbobot 317 kilogram akan didaratkan, dilengkapi spektrometer massa, seismometer, dan sejumlah kemera untuk mencari zat kimia organik yang mungkin berada di dalam es bulan tersebut.

Pesawat-pesawat itu sendiri tidak akan menggunakan lapisan pelindung. Untuk itu, mereka hanya akan berada di sekitar Planet Jupiter selama sekitar 7 hari. Ini juga untuk menghindari kerusakan akibat radiasi.

Saat ini, misi tersebut masih dalam tahap konsep. Namun, JPL berharap akan mampu mengirimkan robot pendarat itu pada tahun 2020 mendatang. Menurut Kevin Hand, salah satu peneliti JPL, misi ini hanyalah untuk mengetahui apakah bulan itu bisa dihuni manusia atau tidak. NASA tidak berharap bisa menemukan adanya tanda-tanda kehidupan sebelumnya di Europa.

Dokter Pribadi Buat Film Soal Michael Jackson

Dokter pribadi mendiang Michael Jackson, Conrad Murray, akan segera tampil dalam sebuah film dokumenter terbarunya. Film berjudul 'Michael Jackson and The Doctor: A Fatal Friendship' itu mulai difilmkan pada November 2009 lalu. Film itu mulai dibuat lima bulan setelah kematian sang superstar.

Film dokumenter itu akan mengungkapkan kehidupan Michael Jackson dari sisi sang dokter. Beberapa wawancara eksklusif dengan Murray juga akan ditampilkan di film tersebut. 

Dokter Murray melakukan proses syuting ketika menunggu pengadilan atas dugaan pembunuhan Michael Jackson. Beberapa adegan dalam film memperlihatkan persiapan sidang, hingga mencakup pertempuran sengit antara pengacara Murray.

Sementara itu, setelah menjalani persidangan dan melihat beberapa bukti dan sejumlah saksi, akhirnya pengadilan memutuskan dokter pribadi Michael Jackson, Conrad Murray, bersalah. Ia dianggap bersalah atas pembunuhan tak sengaja yang menyebabkan kematian superstar tersebut. 

Dalam sidang yang digelar Senin lalu, 12 juri memutuskan Murray telah lalai menggunakan propofol anestesi bedah dalam mengobati insomnia yang diderita Michael.

Pengakuan Anak Michael Jackson Soal Topeng

Saat Michael Jackson masih hidup, penyanyi itu tak pernah membiarkan wajah anak-anaknya tertangkap kamera paparazzi. Ia selalu meminta kepada ketiga putranya untuk menutupi wajah mereka dengan masker atau topeng saat keluar rumah. 

Putri kedua Michael, Paris Jackson, yang diundang dalam acara 'Ellen DeGeneres Show' itu menceritakan soal kebiasaan mendiang ayahnya tersebut. Paris mengaku dirinya sempat merasa sedikit aneh karena harus mengenakan topeng ketika masih anak-anak.

"Ya, aku merasa ini adalah (perbuatan) bodoh, mengapa aku memakai topeng? Tapi setelah dewasa aku menyadari, (bahwa ayahku) hanya mencoba untuk melindungi kami,"  katanya seperti dilansir dari laman Aceshowbiz, Kamis 15 Desember 2011.

Namun, dia merasa bersyukur karena topeng itu bisa membuatnya merasakan hidup yang normal dan bebas dari kilatan kamera. Paris menambahkan meski ayahnya seorang bintang terkenal, Paris mengaku masa kecilnya sama dengan kebanyakan anak lainnya. Kehidupannya berjalan biasa-biasa saja tidak diistimewakan.

"Maksudku, aku diperlakukan sama. Ketika saya datang ke [sekolah] mereka tidak tahu siapa aku. Aku seperti, ya, memiliki kesempatan untuk menjadi normal," ujarnya.

"Mereka tidak tahu siapa Anda karena Anda memakai masker sepanjang waktu," imbuh Paris.

Paris membuka tentang kehidupannya bersama sang Ayah lewat wawancara tersebut. Gadis yang kini berusia 13 tahun itu juga mengungkapkan tentang hal-hal yang paling berkesan tentang almarhum ayahnya.

"Dia (Michael Jackson) berkata, 'Jika aku mati besok, selalu ingat apa yang aku katakan'. Aku menuruti sarannya dan berusaha mengingat apapun yang dia katakan."

Baru-baru ini Paris menjajal kemampuan beraktingnya dalam 'Lundon's Bridge and the Three Keys'. Gadis yang mengenal dunia hiburan sejak usianya masih dini itu ingin mengikuti jejak sang Ayah yang pernah bermain dalam film 'Moonwalker'. "Saya melihat itu dan saya berkata, wow, saya ingin menjadi seperti dia."

Friday, 9 December 2011

NASA: Tak Ada Bukti Kiamat di Tahun 2012

Bulan Desember 2011 tinggal 21 hari lagi, lalu warga Bumi akan merayakan kedatangan tahun 2012--tahun baru yang membangkitkan harapan baru sekaligus juga dibayang-bayangi isu kiamat.

Menyambut tahun baru, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menegaskan tak bakal ada kiamat di tahun depan. Apalagi, di tanggal 21 Desember 2012, yang disebut-sebut sebagian kalangan akan menjadi akhir dunia.

Yang benar, tanggal itu menandai winter solticeatau hari pertama musim dingin. Selain itu, tak ada yang istimewa. "Jadi, semua orang bisa tidur nyenyak pada 21 Desember tahun depan," kata astronom NASA sekaligus manajer Program Objek Dekat Bumi di Laboratorium Jet Propulsion, Don Yeomans, seperti dimuat situs sains Space.com, Jumat kemarin, 9 Desember 2011.

"Apa yang istimewa dari tanggal 21 Desember 2012?" kata Yeomans. "Tak ada, meski banyak orang menduga itu adalah akhir dunia."

Sejumlah alibi yang dipakai untuk menguatkan argumen kiamat itu pun dipatahkan NASA.

Ramalan Bangsa Maya
Salah satu yang diajukan sebagai bukti klaim "kiamat 2012" adalah kalender Bangsa Maya yang berakhir 21 Desember 2011.
Menurut Yeomans, kalender Maya tak ubahnya kalender modern yang panjangnya 365 hari. Bedanya, mereka mengukur waktu dalam periode lebih panjang, seperti dekade, abad, dan milenium--dalam versi modern. "Perhitungan pendek adalah 52 tahun, yang panjang 5.125 tahun yang berakhir 21 Desember 2012. Setelah itu akan dimulai kalender baru. Bangsa Mata tak pernah memprediksi tanggal itu adalah akhir dunia," kata Yeomans.

Dia mengaku terkejut saat masuk ke mesin pencari Google dan mengetik kata kunci 'bencana 2012'. "Hasilnya 35 juta lebih. Ternyata banyak orang khawatir dengan tanggal itu."

Planet X atau Nibiru
Kekhawatiran lain adalah soal keberadaan Planet "Nibiru" atau "Planet X" yang diduga akan menabrak Bumi.

Yeomans mengatakan, adalah pecinta UFO Nancy Leider yang mengaku melakukan kontak dengan alien dari rasi bintang Zeta Reticuli. Leider kali pertama meramalkan Nibiru akan membawa bencana bagi dunia pada Mei 2003. Setelah tak terbukti, ia mengubah prediksinya menjadi 21 Desember 2011.

"Tak ada bukti tentang keberadaan Nibiru," kata dia. Dugaan bahwa Nibiru bersembunyi di balik Matahari, juga disanggah. "Kalau benar ia tak bisa selamanya berada di balik Matahari, semestinya kita sudah melihatnya bertahun-tahun lalu."

Bagaimana dengan tudingan bahwa NASA dan para astronom bersekongkol untuk menyembunyikan keberadaan Nibiru? "Tak ada satu cara pun di muka bumi ini untuk memaksa para astronom diam."

Planet berjajar
Juga ada anggapan efek gravitasi dari planet yang saling berjajar satu sama lain akan membawa bencana bagi Bumi. "Tapi tak ada kesejajaran planet pada 21 Desember 2012," kata Yeomans.

Kalaupun itu terjadi, tak bakal ada masalah. Satu-satunya yang punya efek gravitasi signifikan pada Bumi adalah Bulan dan Matahari, misalnya pasang surut--yang sudah berlangsung selama jutaan tahun.

Badai matahari
Kekhawatiran lain adalah badai matahari--lontaran partikel energi matahari. Ini secara rutin terjadi 11 tahun sekali. Saat badai matahari mencapai bumi, ia dapat menciptakan aurora, bisa merusak satelit dan listrik. "Namun tak ada kerusakan permanen yang ditimbulkan," kata Yeomans.

Badai matahari super kuat tercatat pernah terjadi pada 1859. Saat itu kerusakan yang ditimbulkan relatif kecil, namun bisa berakibat fatal jika terjadi saat ini, di mana masyarakat sangat bergantung pada perangkat elektronik.

Meski demikian, masih kata Yeomans, "Tak ada bukti itu bakal terjadi pada 21 Desember 2012. Apalagi, badai matahari terkuat sekalipun tak akan menjadi penyebab kiamat, seperti yang dikhawatirkan sejumlah orang."

Pergeseran kutub bumi
Bumi punya dua kutub geografis--selatan dan utara--yang menandai sumbu rotasi, yang terkait dengan medan magnet yang membuat jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara.
Beberapa orang khawatir, dua kutub itu saling bertukar pada 2012. Menurut Yeomans, pergeseran memang dimungkinkan dalam skala waktu 500.000 tahun. Tak bisa serta merta. "Tak ada fakta yang mendukung itu akan terjadi 21 Desember 2012," kata Yeomans. "Kalaupun itu terjadi, tak ada masalah berarti. Kita tinggal mengubah kompas, utara menjadi selatan. Dan sebaliknya.